Rabu, 30 November 2016

The Six Sin’s [PART6]

Hasil gambar untuk psychopath doctor sketch


Lux mengeraskan lengannya agar darah yang keluar tidak terlalu banyak. Ren merasa menang karena melihat Lux bersimbah darah.
Ren mendekati Lux dan berkata “Ayolah Lux ini baru pemanasan! Ayo kita main lagi. Hahahahaha” Saat Ren hampir mendekati Lux, tubuh Lux seperti memudar lalu menghilang. Sepertinya saat Ren merekatkan lehernya Lux sudah kabur dan yang ia lihat hanya bayangannya saja.

Bukan Lux tidak mau meladeni Ren, tetapi waktu yang sudah mulai habis. Esok bulan merah akan mucul, dan Lux belum mendapatkan semua barang-barang yang ia perlukan.
Saat Lux sudah dekat dengan kastil ia melihat seorang laki-laki sebayanya yang sedang mondar mandir di depan pintu. Lux mulai mendekati pria itu sambil menyembunyikan tangannya yang terluka dan menghilangkan darah d bajunya.
Lux memanggil pria itu “Selamat malam, ada yang bias saya bantu?” pria itu terkejut saat melihat Lux.
Pria itu berbadan besar dengan otot-otot yang terlatih tetapi dengan kaki yang sedikit gemetar ia berkata “A-Apa kau penghuni kastil ini? Apa kau salah satu The Six Sin’s?”
“Saya hanya seorang butler tuan, apa yang tuan lakukan disini?” ucap Lux dengan sopan.
“Namaku Brandon, aku dating ke sini untuk persembahan dan juga menantang para The Six Sin’s!” “Aku sudah muak dengan kegilaan ini” ucap pria itu. “Aku ingin menantang para orang gila itu!”. Brandon semakin mendekati Lux dan berkata “Tuan pelayan bisakah anda mempertemukan saya dengan salah satu dari mereka?”


“Tentu saya bisa.” ucap Lux sopan.
Brandon berbalik dan berjalan menuju gerbang kastil, tetapi tertahan. Tangan Brandong dipegang erat oleh Lux. Saat Brandon menoleh ke arah Lux tiba-tiba ia melihat wajah Lux berubah menjadi menyeramkan. Brandon mencoba melepaskan tangannya tapi Lux mencengkramnya dengan sangat kuat. Lux menarik lengan Brandon hingga terpisah dari badannya. Darah segar mengalir sangat deras dari lengan Brandon. Ia meringis kesakitan dan berteriak “Ada apa denganmu?” Lux hanya tersenyum dan memperlihatkan lengannya yang terputus dan menginggalkan Brandon. Saat Lux memasuki kastil ia memanggil Gula dan menuruhnya untuk membereskan ulahnya diluar kastil.
Diantara yang lainnya Gula adalah sin yang paling muda, ia berubah saat berumur 10 tahun. Mungkin kalian bingung mengapa anak sekecil itu sudah berani menjual jiwanya pada iblis? Bukan dia yang sukarela menjual jiwanya, tapi orang tuanya.

Orang tuanya lah yang bermain-main dengan iblis. Ibunya seorang pelacur yang gila judi sedangkan ayahnya seorang buronan. Hidup gula tidak seperti anak lainnya, ia hidup terlantar dan tersiksa. Sejak kecil ia sudah harus menelan pil pahit. Ia pernah hampir dijual ayahnya, harus melayani pelanggan penyuka anak kecil, selalu dipukuli ibunya, setiap hari hanya makan makanan sisa orang tuanya itupun jika ada.
Suatu saat orang tuanya sedang terbelit hutang dan keuangan yang makin surut. Ayah Gula mempunyai ide untuk menjual Gula, tapi Ibunya melarang karena Gula masih sangat berguna. Akhirnya mereka mencoba memanggil roh untuk membantu mereka dan akhirnya persembahan pun dibuat. Ayahnya mencoba untuk memanggil arwah orang kaya agar bisa di beri harta yang berlimpah. Sialnya bukan arwah jutawan yang datang malah Beelzeebub yang mereka panggil. Terlanjur memanggil iblis akhirnya mereka mencoba meminta bantuan Beelzeebub. Keinginan mereka bisa terpenuhi asal mereka membayar dengan 1 nyawa. Tak berpikir panjang mereka langsung menyerahkan Gula sebagai harga untuk dibayar.

Beelz melihat Gula yang sangat polos tak berekspresi apapun, tidak gemetar dan ketakutan. Beelz tertarik padanya, bukannya menjadikan Gula sebagai tawanannya malah merubahnya menjadi seorang sin. Seteleah merubahnya menjadi sin, Beelz memerintahkan Gula untuk membunuh orang tuanya. Awalnya Gula menolak, karena meskipun orang tuanya jahat padanya namun tetap saja mereka adalah orang tua yang sudah membesarkannya.
Beelz menutup mata Gula dan memberi pandangan lain terhadap orang tuanya. Saat Gula membuka matanya Gula melihat orang tuanya menjadi 2 ekor babi gendut yang sangat besar. Beelz membuat Gula menjadi sangat kelaparan dan mempersilahkan Gula menyantap apa yang di depan matanya.
Gula mulai mengeluarkan cakar dari tangannya lalu mencabik-cabik orangtuanya. Gula melahap daging merah segar yang baru dirobeknya.
Saat Gula sedang makan dengan lahapnya ia disadarkan. Tangannya penuh dengan darah, begitu juga bajunya. Di depannya tergeletak mayat orangtuanya yang sudah tak berbentuk. Gula terkejut dan hening sejenak, lalu Gula menatap Beelz yang berada di sebelahnya.
Beelz berkata “ Makanlah, itu sangat enak“
Gula melihat tangannya menggenggam sebuat hati yang besar milik Ibunya. Namun separuhnya rusak karena sirosis meningat Ibu nya suka sekali mabuk. Gula mengiris hati itu menjadi 2 dan memakan bagian yang tidak terkena sirosis.
Gula sangat menyukainya. Rasanya manis dan lembut, Gula tak berhenti memakannya.

Setelah habis Gula mencari hati ayahnya dan menariknya lalu memakannya dengan lahap. Setelah habis Gula merasa sangat puas, ia berterima kasih pada Beelz.
Beelz memberikan tangannya dan Gula meraihnya. Mereka pergi ke suatu tempat yang jauh.
Lux mulai berjalan menuju kamar dimana ia mengurung Alice, tapi Alice tidak disana. Segera Lux mencari Alice di seluruh ruangan, dan akhirnya Lux masuk ke dalam ruangan Invidia. Lux melihat Alice di atas meja oprasi dan sudah di anastesi.
Lux berlari dan menjatuhkan Invidia dengan sekali pukul. Lux menggendong Alice dan pergi menuju ruang pribadinya.
“Brengsek” kata Lux dengan kesal. Kalau tidak karena aku berhutang nyawa padanya, sudah kuhabisi dia.

Dahulu Invidia adalah seorang dokter yang sangat terkenal di suatu desa dan mempunya seorang istri. Ia gemar membantu warga dan tidak pernah meminta imbalan. Pada suatu hari karena selalu membantu warga, istri nya sudah tidak tahan lagi karena kesulitan ekonomi. Istrinya diam-diam selingkuh dengan pria lain tanpa sepengetahuan Invidia.
Invidia mengetahui istrinya selingkuh saat ia pergi selama 3 hari ke desa sebrang untuk membantu pasien yang terkena appendicitis yang ternyata hanya butuh 2 hari untuk pulang. Invidia menemukan istrinya bersama pria lain di dalam kamarnya. Istrinya bersuaha menjelaskannya tetapi Invidia sudah gelap mata. Ia melempar pisau bedah dalam tasnya pada pria seelingkuhan istrinya itu. 3 pisau menancap di dadanya.
Karena istrinya sangat berisik sekali, ia mengikatnya di tempat tidur lalu menjahit mulut istrinya dan membiarkannya melihat suaminya membedah selingkuhannya.
Invidia perlahan mencabut pisau yang menancap di dada pria itu, perlahan darah segar mulai bercucuran. Pria itu mulai lemas dan tidak bisa bergerak.

Invidia mengambil sebuah silet dan mulai mengiris bibir pria itu dan mengatakan “Ini untukmu yang telah berani mencium istri pria lain”.
Ia lalu mulai menggoreskan silet pada tangan pria itu dan berkata “Ini untukmu yang berani menyentuh istri pria lain.”

-Alienor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar